Administrasi  

Inilah Tujuan dan Aspek dalam Industrial Relations

Inilah Tujuan dan Aspek dalam Industrial Relations

Menjalin keharmonisan hubungan di lingkungan kerja merupakan hal penting. Hal ini bertujuan agar semua proses operasional bisa berjalan lancar dan dapat meningkatkan produktivitas kerja. 

 

Tidak hanya hubungan antar karyawan saja yang perlu diperhatikan, namun semua stakeholders terkait juga harus diperhatikan. Oleh karena itu, pada setiap perusahaan biasanya dibentuk satu bidang khusus yang menangani hal ini. 

 

Bidang khusus tersebut dikenal dengan sebutan industrial relations, penasaran terkait bidang khusus ini? Nah, kali ini Kelas.com akan membahas lebih lanjut terkait bidang tersebut. So, ga usah berlama-lama, langsung aja, yuk, ke pembahasan di bawah ini!

 

Apa yang Dimaksud Industrial Relations? 

Menurut laman IOE, istilah industrial relations (IR) mengacu pada seluruh hal yang berkaitan dengan hubungan antara pekerja dan pemberi kerja (perusahaan). Hal-hal seperti penetapan upah minimum, waktu kerja, hak-hak pekerja sampai dengan penyelesaian konflik dikelola oleh bidang ini. 

 

Pada umumnya, sistem industrial relations dipengaruhi oleh sejarah, politik, dan kondisi ekonomi suatu negara. Oleh karena itu, dapat dipastikan, sistem IR setiap negara akan berbeda-beda. 

 

Seseorang yang bertugas mengelola sistem IR disebut dengan Industrial Relations Officer atau Staf Hubungan Industrial. Profesi ini berada di bawah naungan divisi HR dan biasanya harus memiliki kemampuan negosiasi yang baik. 

 

Kenapa Industrial Relations Penting?

 

Industrial Relations

Sumber: Pexels

 

Alasan utama mengapa industrial relations ini penting yaitu untuk menjaga stabilitas dan meminimalkan konflik di lingkungan kerja. Selain itu, masih ada beberapa alasan mengapa hal ini penting untuk perusahaan, berikut penjelasan selengkapnya. 

Meningkatkan Produktivitas Kerja

Alasan pertama, pengelolaan industrial relations yang baik dapat meningkatkan motivasi kerja karyawan. Peningkatan motivasi kerja ini tentunya sebanding dengan peningkatan produktivitas kerja karyawan. 

Penanganan Konflik

Konflik yang muncul di lingkungan kerja tentunya dapat mengganggu kinerja dan produktivitas perusahaan. Nah, di dalam industrial relations ini terdapat berbagai cara untuk menangani konflik yang muncul di lingkungan kerja. 

Meminimalkan Tingkat Turnover

Alasan selanjutnya mengapa industrial relations ini penting yakni dapat meningkatkan kepuasan pegawai. Jika tingkat kepuasan pegawai meningkat, maka tingkat turnover pegawai di perusahaan juga bisa diminimalkan. 

Meningkatkan Keharmonisan Lingkungan Kerja

Alasan terakhir, sistem industrial relations dapat meningkatkan keharmonisan hubungan antar stakeholders di lingkungan kerja. Jika hubungan antar stakeholders harmonis, maka proses kolaborasi juga dapat berjalan dengan lancar. 

 

Tujuan Industrial Relations

Selain untuk mengelola hubungan antar pegawai dan perusahaan, masih ada beberapa tujuan diberlakukan sistem IR. Berikut beberapa tujuan diadakan sistem industrial relations di lingkungan kerja. 

  • Membangun perdamaian dan keharmonisan di lingkungan kerja;

  • Sebagai pelindung kepentingan antara pekerja dan pemberi kerja (perusahaan);

  • Meminimalkan atau menghindari munculnya konflik;

  • Meningkatkan jumlah produksi;

  • Membangun lingkungan kerja demokratis;

  • Meningkatkan keikutsertaan pegawai dalam kegiatan perusahaan;

  • Melindungi hak-hak pegawai;

  • Mendukung kemajuan ekonomi nasional;

  • Mencegah atau meminimalisir munculnya aksi demo, mogok kerja, lockout, atau kerusuhan massal lainnya.

 

Aspek Industrial Relations

Industrial relations berperan sangat besar untuk kemajuan suatu negara. Ada beberapa aspek kunci terselenggaranya hubungan industrial yang baik, berikut penjelasannya.

Hubungan Pekerja dan Pemberi Kerja

Aspek pertama yakni hubungan antara pekerja dan pemberi kerja (perusahaan). Hubungan yang terjalin baik antara pekerja dan pemberi kerja dapat menimbulkan keharmonisan.

Serikat Pekerja

Aspek selanjutnya serta yang berperan cukup penting yakni serikat pekerja. Peran serikat pekerja sangat krusial karena berperan sebagai representasi para pegawai dalam menyuarakan hak-hak pekerja. 

Penyelesaian Konflik

Aspek penting lainnya yakni bagaimana cara penyelesaian konflik di tengah lingkungan kerja. Beberapa contoh konflik industrial relations yang sering muncul yakni demo, mogok kerja, dan lockout

Perundingan 

Aspek selanjutnya yang tidak kalah krusial yakni proses perundingan antara pemberi kerja (perusahaan) dengan serikat pekerja. Perundingan ini biasanya membicarakan hak-hak pekerja, seperti aturan upah minimum dan benefits.  

Pemerintah

Aspek terakhir yang berperan penting untuk menentukan industrial relations yakni pemerintah. Dalam hal ini, pemerintah diharapkan mampu membuat kebijakan yang adil untuk kedua belah pihak, baik pekerja maupun pemberi kerja (perusahaan).

 

 

Baca juga:

 

Tantangan dalam Industrial Relations

Seperti yang telah diketahui, penyelenggaraan hubungan industrial ini mencakup banyak hal. Oleh karena itu, dalam praktiknya pasti banyak tantangan yang harus dilalui. Berikut beberapa tantangan dalam industrial relations

Penyelesaian Konflik

Tantangan pertama yang akan dihadapi dalam praktiknya yakni terkait penyelesaian konflik. Dibutuhkan banyak prosedur dan waktu untuk dapat mencari jalan keluar bersama yang adil serta menguntungkan kedua belah pihak. 

Perubahan Undang-Undang Ketenagakerjaan

Tantang kedua yang harus dihadapi yakni perubahan undang-undang ketenagakerjaan. Hal ini dikarenakan setiap ada perubahan UU baru dari pemerintah, maka perusahaan dituntut untuk memperbarui aturan saat ini agar bisa menyesuaikan UU terbaru. 

Adanya Keberagaman di Lingkungan Kerja

Tantangan ketiga berkaitan dengan keberagaman di antara lingkungan kerja, misalnya suku, agama, budaya, gender, dan bahasa. Keberagaman ini tentunya akan menjadi perhatian khusus agar tidak menimbulkan diskriminasi di lingkungan kerja. 

Perkembangan Teknologi

Tantangan selanjutnya yakni masuknya teknologi-teknologi baru di perusahaan. Biasanya, adanya teknologi baru ini menimbulkan kesenjangan, seperti karyawan kesulitan beradaptasi dengan teknologi baru. Jadi, solusi utamanya yakni memberikan pelatihan khusus kepada karyawan. 

Globalisasi

Fenomena globalisasi juga menjadi tantangan bagi hubungan industrial, misalnya masuknya tenaga kerja asing. Perbedaan aturan dan budaya antar negara tentunya akan menjadi salah satu faktor timbulnya konflik jika tidak diantisipasi.

Kondisi Ekonomi

Tantangan terakhir yang mempengaruhi industrial relations yaitu kondisi ekonomi suatu negara. Jika ekonomi suatu negara terguncang, maka berbagai sektor industri akan terkena dampaknya, misalnya munculnya fenomena layoff massal dan perubahan upah minimum. 

 

Siapa saja yang Bertanggung Jawab Melakukan Industrial Relations?

 

Siapa saja yang Bertanggung Jawab Melakukan Industrial Relations?

Sumber: Pexels

 

Praktik hubungan industri di lingkungan kerja ini kompleks, sehingga, tentunya melibatkan banyak pihak di dalamnya. Berikut beberapa pihak yang bertanggung jawab melakukan industrial relations

Perusahaan

Pihak pertama yang bertanggung jawab dalam melakukan hubungan industri yakni perusahaan sebagai pemberi kerja. Perusahaan memegang peran penting untuk menciptakan lingkungan kerja harmonis dan kolaboratif.

Pekerja

Pihak selanjutnya yakni pekerja yang memberikan tenaganya ke perusahaan dengan imbalan upah. Salah satu tujuan praktik hubungan industrial yakni untuk melindungi dan memberikan keadilan untuk para pekerja. 

Serikat Pekerja

Pihak selanjutnya yaitu organisasi serikat pekerja sebagai representasi pekerja. Sebagai representasi, maka serikat pekerja bertanggung jawab untuk mengumpulkan seluruh aspirasi pekerja terutama saat terjadi negosiasi dengan perusahaan. 

Pemerintah 

Pihak terakhir yang berperan krusial yaitu pemerintah, baik pusat maupun daerah. Di sini pemerintah berperan sebagai pembuat UU atau kebijakan terkait ketenagakerjaan. Oleh karena itu, pemerintah diharapkan dapat bersikap adil dan tidak memihak. 

 

#BelajarLebihMudah Mulai Menjadi HRD Profesional bersama Kelas.com

So, itu tadi pembahasan singkat terkait salah satu bidang kerja di divisi human resources (HR). Sebenarnya, masih banyak lagi aspek yang harus dipelajari terkait IR jika ingin menjadi HR Profesional. 

 

Tapi tenang aja, karena Kelas.com punya satu rekomendasi Program Mini Intensive Bootcamp yang akan mempelajari lebih dalam terkait bidang ini. Selain materinya lengkap, program ini juga mengadaptasi metode belajar cohort-learning, sehingga memudahkan penyerapan materi oleh peserta. 

 

Batch 1 program ini akan segera dimulai di awal tahun 2025, lho! So, jangan sampai ketinggalan, langsung daftarkan dirimu di website Kelas.com, karena ada promo early bird yang sayang untuk dilewatkan.

Bagikan Artikel ini: